Wow! Lola Amaria Bicara Perempuan Indonesia di Jerman

JAKARTA - Lola Amaria mendapat kehormatan pada acara Pemutaran Film dan Rangkaian Diskusi Dalam Semangat Kartini di Hannover, Jerman.

Artis film yang juga sutradara dan produser muda ini menjadi salah satu pembicara yang di undang Bildung Und Gesundheit fur Indonesien e.V, lembaga non provit yang bergerak di bidang pendidikan masyarakat dan kesehatan untuk Indonesia yang menjadi penyelenggara acara.

Kegiatan itu juga didukung KED, BINGO Umweltstiftung Niedersachsen dan Kino in Kunstlerhaus Hannover. Di hari pertama dalam kunjungannya di Hannover, tepatnya di Kino in Kunstlerhaus Hannover pada Kamis (26/4/2018), Lola memutar filmnya berjudul Kisah 3 Titik dan Labuan Hati, dua film yang bercerita tenaga kerja wanita dan perempuan Indonesia.

“Sebuah kehormatan dan kebanggaan dua film saya bisa dihadirkan di sini, ditonton dan kita diskusi tentang perempuan Indonesia karena ini berkaitan dengan Hari Kartini,” kata Lola melalui rilis yang diterima SINDOnews.

“Dua film saya yang pertama, Kisah 3 Titik bercerita tentang tenaga kerja wanita di Indonesia. Disitu digambarkan seutuhnya tentang hak-hak pekerja wanita, terutama tentang kesejahtraan, kesehatan dan juga hal-hal lainnya. Sedangkan Labuan Hati menggambarkan kehidupan wanita Indonesia yang sangat kompleks dari berbagai sudut pandang. Bagaimana perempuan Indonesia itu mandiri dan berusaha mengatasi semua persoalannya seorang diri,” terang Lola.

Tujuan acara ini tidak lain untuk mengekspose sekaligus mendiskusikan realita kehidupan dan perjuangan perempuan di Indonesia. Salah satu dalam bentuk diskusi yang dikemas dalam bentuk Woman Circle.

“Iya, dalam diskusi ini kami tawarkan agar perempuan manca negara di Hannover dan sekitarnya bisa saling menguatkan (Women Empowerment) satu dengan yang lainnya. Saya mencoba untuk share pengalaman sebagai perempuan Indonesia yang berdikari. Lewat kedua film itulah (Kisah 3 Titik dan Labuan Hati), saya tuangkan cerita yang lebih luas tentang perempuan Indonesia berdasarkan versi saya,” beber Lola.

Lola sangat respek dengan banyaknya peserta yang hadir, terutama dari mahasiswa di Hannover, Jerman, baik perempuan Indonesia, juga wanita international yang berada di Hannover, di mana kedua filmnya serta diskusinya bisa berlangsung menarik.

“Ya, semoga tahun depan kembali terlaksana lagi kegiatan seperti ini. Kebetulan, menjelang rilis film terbaru saya berjudul “Lima” pada 31 Mei mendatang, saya juga memberikan informasi tentang ide cerita film terbaru saya itu kepada para peserta yang hadir,” tutup Lola.